Belum lama aku melihat ibuku, dia begitu cantik sekali. wajahnya mulus tanpa kerutan sedikitpun, matanya segar bila sedang menatap aku yang mungil, badannya pun masih kuat saat menggendongku di atas punggungnya seraya berkata ayooo ibuu kita main kuda-kudaan.....ayo jalan kuda.....ayo cepat hahhaha asiiiikkk.....
Saat malam tiba, aku terbangun menangis tiada henti, tak peduli lelahnya ibu di siang harinya karena harus mengurus semuanya,,,,tapi ibu tetap menemani aku yang terjaga dipeluknya aku dalam dekapannya yang begitu hangat,,,seraya melantunkan shalawat kepadaku "shalatullah salamullah 'alaa thoha rasulillaaahh,,,,,,,"
ketika aku sakit,menangis dan tidak mau makan ibu sabaaar sekali,,,menyuapiku sesuap demi sesuap seraya berkata "ayolah nak kamu makan,agar kamu gak tambah sakit " terus menerus sampai aku menjadi remaja.
kini aku mulai beranjak remaja, kata orang sekitar wajahku benar-benar merupakan cerminan dari wajah ibuku...aku mencoba bercermin, lalu aku tersadar,,, ahhh tidak,,,aku tak secantik dia, aku tak sesabar dia, aku tak setulus dia bahkan aku tak sepandai dia... Dia begitu sempurna,penyayang dan penyabar sekali, sungguh bijak dan cerdas dalam mendidik aku.
Namun kini, wajah ibuku tetap cantik mesti terdapan flek hitam,kerutan sertalipatan-lipatan kecil di wajahnya,,,huuaaaah tapi tetap saja dia ayu dan mempesona....ibuuuu
Yaa Rabb,,,Ya Raheem,,,Yaa saleem
aku saaangaaaat mencitai ibuku, dialah segalanya, dialah yang terbaik untukku,,,yang selalu mengingatkanku pada kebesaran-MU, yang selalu mengingatkanku jika ku lalai dalam mengingat-MU.....
Aku ingin selalu ada dipelukannya, ingin selalu merasakan hangatnya dekapan ibuku Ya Rabb
Suatu ketika aku melihat ibuku menangis, aku mendekatinya seraya berkata, "Wahai ibu,mengapa engkau menangis??". Lalu sambil menatapku dan memegang ke dua pipiku ibuku menjawab, "nak, kamu sudah dewasa, kelak engkau akan memiliki sesuatu atau seseorang yang engkau cintai, aku tak kan sedikitpun mengusik kebahagiaanmu, tak sedikitpun mengingikan hartamu, ibu hanya takut kelak engkau tidak mengingatku, tidak menganggapku sebagai ibumu, tak menyayangi diriku lagi. Yang aku inginkan seberapapun rentanya aku kamu tidak melupakanku, kamu tetap akan mengingatku sampai aku matipun aku kan selalu mengharapkan kamu,mengharapkan kamu selalu mendoakanku"
Dalam hatiku berkata, "Wahai ibuku,,,aku kan berusaha membalas segenap cinta dan kasihmu,andai aku mampu tak sedikitpun ada orang yang menyakitimu termasuk aku, andai aku bisa, kan kupersembahkan yang terbaik untukmu,meberikan intan mutiara kasih seperti yang kau berikan untukku seerat pelukanmu,sebijak nasehatmu ,,,,,
RABBIGHFIRLY WALIWAALIDAYYA WARHAMHUMAA KAMAA RABBAYAANY SHAGHIIRAA